Rabu, 29 Januari 2014

Dan Kesabran itu Berbuah Keimanan..

Ini terkisah dari suri tauladan kita nan mulia Rosulullooh Sholalloohu ‘Alaihi wa Sallam
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyalloohu ‘Anhu, berkata yang artinya:
‘ Masih tengiang dalam ingatanku saat Rosulullooh Sholalloohu ‘Alaihi Wa Sallam mengisahkan seorang nabi yang dipukul kaumnya hingga berdarah. Nabi tersebut mengusap darah pada wajahnya seraya berdo’a: ‘Ya ALLOH, ampunilah kaumku, karena mereka kaum yang tidak mengetahui. ’
Suatu hari ketika Rosulullooh Sholalloohu ‘Alaihi wa Salllam tengah melayat atas kematian sahabatnya, datanglah seorang Yahudi bernama Zaid bin Su’nah, menemui beliau untuk menuntut piutangnya. Yahudi itu menarik ujung gamis dan selendang beliau sambil menatap dengan wajah bengis. Ia berkata: ‘ Hai Muhammad, apakah engkau tak akan membayar hutangmu padaku? ’ Kontan sikap Yahudi ini membuat orang – orang yang ada disitu meradang.
Umar Rodhiyalloohu ‘Anhu pun marah, ia menoleh ke arah Zaid si Yahudi sambil melototkan matanya seraya berkata: ‘Hai musuh ALLOH, engkau beraniberkata dan berbuat tidak senonoh terhadap Rosulullooh Sholalloohu ‘Alaihi wa Salllam di hadapanku?! Demi Dzat yang telah mengutus beliau dengan membawa kebenaran, seandainya bukan karena menghindari teguran beliau, niscaya sudah kutebas engkau dengan pedangku! ’
Sementara Rosulullooh Sholalloohu ‘Alaihi Wa Salllam memperhatikan reaksi Umar rodhiyalloohu ‘Anhu dengan tenang. Beiau bersabda:
‘ Wahai Umar, aku dan ia lebih membutuhkan perkara yang lain (nasihat). Yaitu engkau anjurkan kepadaku untuk menagih hutangnya dengan cara yang baik pula. Wahai Umar, bawalah ia dan tunaikanlah haknya serta tambahkan dengan dua puluh sha’ kurma ’
Melihat Umar Rodhiyalloohu ‘Anhu menambah dua puluh sha’ kurma, Zaid si Yahudi itu bertanya: Hai Umar, tambahan apakah ini ?
‘ Umar Rodhiyalloohu ‘Anhu menjawab: ‘Rosulullooh Sholalloohu ‘Alaihi wa Salllam memerintahkanku untuk menambahkannya sebagai ganti kemarahanmu! ’
Si Yahudi itu berkata: ‘ Hai Umar, apakah engkau mengenalku ? ’
‘ Tidak. Siapa anda ? ’ Umar Rodhiyalloohu ‘Anhu balas bertanya.
‘ Aku adalah  zaid bin Su’nah, ’ jawabnya.
‘ Apakah zaid si pendeta itu ? ’ tanya Umar lagi.
‘ Benar ! ’ jawabnya. Umar berkata: ‘Apakah yang mendorongmu berbicara dan bertindak seperti itu terhadap Rosulullooh Sholalloohu ‘Alaihi wa Salllam ? ’
Jawab Zaid: ‘Haui Umar, tidak satupun tanda – tanda kenabian kecuali aku pasti mengenalinya melalui wajah beliau setiap kali aku memandangnya. Tinggal dua tanda yang belum kubuktikan, yaitu: apakah kesabarannya dapat memupus tindakan jahil, dan apakah tindakan jahil yang ditujukan kepadanya justru semakin menambah kemuran hatinya ? Dan sekarang aku telah membuktikannya. Aku bersaksi kepadamu wahai Umar, bahwa aku rela ALLOH ‘Azza wa Jalla sebagai ROBBku, islam sebagai agamaku dan Muhammad sebagai nabiku. Dan Aku bersaksi kepadamu bahwa aku telah menyedekahkan sebagian hartaku untuk umat Muhammad. ’
Umar berkta ‘ Ataukah untuk sebagian umat Muhammad Sholalloohu ‘Alaihi wa Salllam saja? Sebab hartamu tidak akan cukup untuk dibagikan kepada seluruh umat Muhammad ’
Zaid berkata ‘Ya, untuk sebagian umat Muhammmad. ’
Lalu Zaid kembali menemui Rosulullooh Sholalloohu ‘Alaihi wa Salllam dan bersaksi:
‘ASSHADUALLAA ILAAHAILLALLOOH  WA ASSHADUANNA MUHAMMDARROSULULLOOH ' 
“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali ALLOH semata, dan aku juga bersaksi bahwa Muhammd adalah hamba dan utusan-NYA. ”
Alhamdulillah, Ia Pun menjadi orang yang beriman dan membenarkan kerosullan beliau Sholalloohu ‘Alaihi wa Salllam.
--Subhanallooh..

Tidak ada komentar: