Adzan
dzuhur berkumundang..
Kulangkahkan
kakiku bersama beberapa teman seusai perkuliahan semenjak dari pagi, menuju
mushola yang ada di lante 1 kampusku. Dan kami menuju tempat wudhu, hah..menyegakan..
setelah beraktiivtas dari pagi kala itu. Air wudhu memang menyegarkan..
Setelah
itu, Kuberjalan menuju lemari tempat mukena, kuambil lantas ku kenakan mukena itu. Sebelum
sempurna kupakai, tak sengaja mataku melihat nampak dari kejauhan pintu mushola
sayap utara sesosok yang dipapah temannya. Pelan berjalannya..pelan..ya pelan..
Sabar sekali teman ini menuntun laki – laki tersebut. MasyaALLOH, setelah
hampir dekat dengan pintu mushola ternyata baru ku tahu nampak bahwa laki –
laki tersebut tak bisa melihat dengan sempurna. Teman tadi masih dengan
setianya memapah laki – laki tersebut menuju tempat wudhu, maka berwudhulah
laki – laki tersebut. Dan setelah laki – laki tersebut selesai barulah sang
sahabat yang menuntun tadi lantas berwudhu. Dipapahlah lagi sang laki – laki
tersebut ke tempat sholat..pela..pelan.. dan dengan begitu sabarnya..
Subhanalloh..hampir
tetegun melihat sampai beberapa saat..
Ahh..
teringat kejadian sekitar satu semester yang lalu itu, sekelibat teringat pula
kisah sahabat Rosululloh, Ibnu Ummi Maktum. Beliau adalah seorang sahabat yang
daikaruniai keterbatasan penglihaan/buta.
Didalam sebuah hadits yang
diriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata : “Telah datang kepada Nabi Sholalloohu
‘alaihi Wa Sallam seorang laki-laki buta dan berkata, ‘Wahai Rosulullooh
sesungguhnya aku tidak memilki seorang penuntun pun yang bisa mengajakku ke masjid.’
Dan dia meminta kepada Rosulullooh Sholalloohu ‘alaihi wa Sallam agar
memberikannya rukhshoh (keringanan) agar dirinya sholat di rumah maka kemudian
Rosulullooh pun memberikan rukhshoh kepadanya. Namun ketika orang itu
membalikkan badannya Rosulullooh Sholaloohu ‘alaihi wa Sallam memanggilnya dan
berkata, ‘Apakah engkau mendengar panggilan (adzan) untuk sholat? ’ dia
menjawab,’ya’, Beliau Sholalloohu ‘alaihi wa Sallam berkata, ‘Sambutlah’." (HR. Muslim)
MasyaALLOH.. bagaimanakah tidak,
sesosok pemuda dengan keterbatasan penglihatnnya begitu semangatnya bersegera
mendahulukan mendatangi panggilanNYA kala dikumandangkan. Dan terlebih lagi kisah
Sahabat Ibnu Ummi Maktum meskipun beliau meminta keringanan, ternyata Rosulullooh tetap memintanya untuk menghadiri
panggilan tadi.
Lantas bagaimanakah dengan diri
kita dengan kondisi yang sehat tanpa kendala, dikala mendengar panggilan untuk
menghadapNYA?
..Nasehat diri..
-- 23:17 ; Rabu, 02 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar