Rabu, 02 April 2014

DIA Memanggilmu..



Adzan dzuhur berkumundang..
Kulangkahkan kakiku bersama beberapa teman seusai perkuliahan semenjak dari pagi, menuju mushola yang ada di lante 1 kampusku. Dan kami menuju tempat wudhu, hah..menyegakan.. setelah beraktiivtas dari pagi kala itu. Air wudhu memang menyegarkan.. 

Setelah itu, Kuberjalan menuju lemari tempat mukena,  kuambil lantas ku kenakan mukena itu. Sebelum sempurna kupakai, tak sengaja mataku melihat nampak dari kejauhan pintu mushola sayap utara sesosok yang dipapah temannya. Pelan berjalannya..pelan..ya pelan.. Sabar sekali teman ini menuntun laki – laki tersebut. MasyaALLOH, setelah hampir dekat dengan pintu mushola ternyata baru ku tahu nampak bahwa laki – laki tersebut tak bisa melihat dengan sempurna. Teman tadi masih dengan setianya memapah laki – laki tersebut menuju tempat wudhu, maka berwudhulah laki – laki tersebut. Dan setelah laki – laki tersebut selesai barulah sang sahabat yang menuntun tadi lantas berwudhu. Dipapahlah lagi sang laki – laki tersebut ke tempat sholat..pela..pelan.. dan dengan begitu sabarnya..

Subhanalloh..hampir tetegun melihat  sampai beberapa saat..
Ahh.. teringat kejadian sekitar satu semester yang lalu itu, sekelibat teringat pula kisah sahabat Rosululloh, Ibnu Ummi Maktum. Beliau adalah seorang sahabat yang daikaruniai keterbatasan penglihaan/buta.
Didalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairoh berkata : “Telah datang kepada Nabi Sholalloohu ‘alaihi Wa Sallam seorang laki-laki buta dan berkata, ‘Wahai Rosulullooh sesungguhnya aku tidak memilki seorang penuntun pun yang bisa mengajakku ke masjid.’ Dan dia meminta kepada Rosulullooh Sholalloohu ‘alaihi wa Sallam agar memberikannya rukhshoh (keringanan) agar dirinya sholat di rumah maka kemudian Rosulullooh pun memberikan rukhshoh kepadanya. Namun ketika orang itu membalikkan badannya Rosulullooh Sholaloohu ‘alaihi wa Sallam memanggilnya dan berkata, ‘Apakah engkau mendengar panggilan (adzan) untuk sholat? ’ dia menjawab,’ya’, Beliau Sholalloohu ‘alaihi wa Sallam  berkata, ‘Sambutlah’." (HR. Muslim)

MasyaALLOH.. bagaimanakah tidak, sesosok pemuda dengan keterbatasan penglihatnnya begitu semangatnya bersegera mendahulukan mendatangi panggilanNYA kala dikumandangkan. Dan terlebih lagi kisah Sahabat Ibnu Ummi Maktum meskipun beliau meminta keringanan,  ternyata Rosulullooh tetap memintanya untuk menghadiri panggilan tadi.
Lantas bagaimanakah dengan diri kita dengan kondisi yang sehat tanpa kendala, dikala mendengar panggilan untuk menghadapNYA?
..Nasehat diri..

-- 23:17 ; Rabu, 02 April 2014


Tidak ada komentar: