Jumat, 14 Oktober 2016

HIKMAH

Hidup akan berasa tenang manakala kebijaksanaan menjadi balut menapaki kehidupan, Pun itu terselip pada hikmah. Ya hikmah menjalani perjalanan hidup...

Alloh  berfirman pada QS Asy- syu’ara: 83

رَبِّ هَبْ ِلى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِالصّلِحيْنَ

Artinya: "Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku hikmah, dan masukan aku kedalam golongan orang – orang shalih."  (QS. Asy-Syu’ara: 83).

QS Asy- syu’ara: 83, mengisahkan bahwa Nabi Ibrahim memohon kepada Alloh agar diberikan hikmah. Hikmah yang dimaksudkan adalah pengetahun mana yang salah, mana yang benar, serta mana hal – hal yang dimurkai Alloh. Orang yang memperoleh hikmah manakala ia mempelajari ajaran agama islam/syariat yang Alloh turunkan kepada Rosulnya. Hingga ketika sebagai seorang mukmin telah memperoleh hikmah, maka pun ketika ia memutuskan perkara atau meyelesaikan sesuai hal pelik pada realitas kehidupan maka akan membawa pada kemaslahatan. Karena parameternya adalah apa yang yang telah dituntunkan oleh Alloh dan Rosulnya. Maka ketika seseorang telah dikaruniai hikmah maka Allohlah yang didahulukan. Alloh, Alloh, Alloh, bukan kehendak nafsu ketika memutuskan segala sesuatu.

Nabi Ibrohim pun memohon agar mendapat bimbingan dari Alloh hingga mampu menghayati syari’atnya serta berbuat segala sesuatu benar, dalam ridhoNya, memohon termasuk golongan orang – orang shalih.


Ketika seseorang berhikmah  maka segala sesuatu menjadi pertimbangan adalah kemaslahatan berpegang pada ajaran agama islam yang telah digariskan Alloh & Rosulnya, yakni selalu menggunakan kemampuan berfikir secara tuntas, lalu menyertainya dengan do’a. 

Semoga kita menjadi hamba yang diberikan Alloh hikmah, Aamiin.

Tidak ada komentar: