Hidup akan berasa tenang manakala kebijaksanaan menjadi balut
menapaki kehidupan, Pun itu terselip pada hikmah. Ya hikmah menjalani
perjalanan hidup...
Alloh berfirman pada QS Asy-
syu’ara: 83
رَبِّ
هَبْ ِلى حُكْمًا وَأَلْحِقْنِى بِالصّلِحيْنَ
Artinya: "Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku hikmah, dan masukan
aku kedalam golongan orang – orang shalih."
(QS. Asy-Syu’ara: 83).
QS Asy- syu’ara: 83, mengisahkan bahwa Nabi Ibrahim memohon kepada Alloh
agar diberikan hikmah. Hikmah yang dimaksudkan adalah pengetahun mana yang
salah, mana yang benar,serta mana hal – hal yang dimurkai Alloh. Orang yang
memperoleh hikmah manakala ia mempelajari ajaran agama islam/syariat yang Alloh
turunkan kepada Rosulnya. Hingga ketika sebagai seorang mukmin telah memperoleh
hikmah, maka pun ketika ia memutuskan perkara atau meyelesaikan sesuai hal pelik
pada realitas kehidupan maka akan membawa pada kemaslahatan. Karena
parameternya adalah apa yang yang telah dituntunkan oleh Alloh dan rosulnya.
Maka ketika seseorang telah dikaruniai hikmah maka Allohlah yang didahulukan.
Alloh, Alloh, Alloh, bukan kehendak nafsu ketika memutuskan segala sesuatu.
Nabi Ibrohim pun memohon agar mendapat bimbingan dari Alloh hingga
mampu menghayati syari’atnya serta berbuat segala sesuatu benar, dalam ridhoiNya,
memohon termasuk golongan orang – orang shalih.
Ketika seseorang berhikmah maka
segala sesuatu menjadi pertimbangan adalah kemaslahatan berpegang pada ajaran
agama islam yang telah digariskan Alloh & Rosulnya, yakni selalu
menggunakan kemampuan berfikir secara tuntas, lalu menyertainya dengan do’a.
Semoga kita menjadi hamba yang diberikan Alloh hikmah, Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar