Mencerna segala aspek segi kehidupan.Mulai bagian terkecil hingga tercipta jagad raya. Maha suci Alloh, Kuasa Alloh atas keMaha kuasaNya. Menilik ciptaanya maka tak terlepas dari substansi mendasar penciptaan. Kenal atom?
Ya...itu merupakan bagian terkecil dari suatu benda. Segala sesuatu
di jagad raya sebenaranya tersusun dari atom. Meski ketika kita berbicara lebih
lanjut tentang quantum, maka para ilmuan ada pembahasan lebih mendetail dari
atom yakni tentang quark. Membahas tentang atom, pada ilmu pengetahuan
alam/sains maka mengajak kita merenung tentang ayat kauniyahNya. Atom tersusun
dari muatan elekton yang mengelili sekitar inti, bagian inti : berupa neutron
yang tidak bermuatan, proton bermuatan positif.
Lingkaran hidup manusia layaknya hal tersebut, ada hal negatif yang
kadang senantisa melambai kepada manusia untuk menjerumuskan pada hal yang
membawa pada hal keburukan. Tapi ada hal yang menjadikan ia tak berpengaruh
apapun akan hal tersebut itu layaknya neutron. Pun ketika muatan positif
menjadi prioritas maka justru itu menjadi magnet positif menangkal keburukan.
Sebagai seorang mukmin maka layaknya menjadikan pola fikir selalu positif,
karena sebenarnya hal tersebut sudah ada tuntunan dari Alloh melalui Al Qur’an
dan Sunnahnya. Terkadang kecondongan hawa nafsulah yang membawa manusia
berfikir sebaliknya. Memperdalam pemahaman keislaman hendaknya tak
dikesampingkan, karena hal tersebut merupakan pondasi gerak seorang mukmin.
Meski ditengah kesibukan sebagai apapun peran kita pendidik, peneliti, ilmuan,
dokter, dan yang lainnya, maka memahami akan keislaman harus tetap pada daftar
pustaka hidup seorang mukmin.
Tawazun/keseimbangan/balance sisi kehidupan dunia akhirat
selalu tanamkan, karena ujung dari pada hingar bingar kehidupan ini sejatinya
pada kehidupan sesuatu yang tak terbatas, akhirat. Maka kita senantiasa
bermohon selalu agar diberikan kebaikan kehidupan dunia dan akhirat. Terucap
pada setiap do’a kita pada QS. Al Baqarah: 201
ر بنا ءاتنا فى
الد نيا حسنة وفى الأ خرة حسنة وقنا عذاب النار
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Baqarah: 201).
Pola fikir positif adalah cerminan hati seorang mukmin.Karena gerak
langkah seseorang bermula dari apa yang terbersit di hati dan terfikir, lantas
tercermin pada perilaku. Apa yang dilakukan sebenarnya merupakan pola kebiasan
terbentuk yang berulang. Maka membiasakan berfikir positif merupakan langkah
pembentukan pribadi positif, hingga melahirkan kebijaksaan. Ketika
kebijaksanaan jadi torehan maka kemaslahatan yang menjadi parameter.
Kita memohon semoga Alloh memudahkan kita mebiasakan berfikir positif,
hingga memendarkan kemanfaatan. :)
Ihris ‘alaa yanfa’uk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar