Senin, 20 Juli 2020

IBU


Rayuan itu bukan merengek
Duh…
Membentuk untuk mematuk pada sisi aura kasih sayangmu
Tuturmu ku dengar
Senyum, Semangat, marah pun kadang kau semat
Ahhh…itu wajar
Iya aku mengerti
Karena ia itu orang yang salah diantara yang menentukan letak surgaku

Dengan membubuh titahmu
Semakin senja itun terasa
Hingga aku pun tahu bahwa peranmu dalam masa hidup tak terganti

Mengosek asahan tapak hidup
Kehidupan itu pun sudah panjang dijalani
Cernin itu merefleksi kuambil  sejumput termin
Tuk ku kecap dalam manisnya kehidupan
Apa adanya dirimu itu adalah kutahu
Walau kadang ada hal yang tak tersirat apa adanya

Merengek
Ahhh tidak…
Protes kadang tertoreh menculat dari mulutmu
Lantas itu pun hanya untuk kebaikan
Maaf ya bu…ucapku

Tatap mata itu menjelujur tanpa makna
Jika sedih menerpa
Petir itu bak menyambar
Karena senyum manis itu hanya bisa kau selip…
Pun aku bahagia

Kian…panjang hidup hingga menapak usiaku
Ternyata  kasih saying itu tak lekang
Semoga aku  bisa menjadi kebanggaan yang membahagiakan tanpa batas….

Jelujur Pukauan Tapak Nan Melega

Bait berpola ataukah tak berpola
Dalam pendaran
Memasah itu…menajam tuk menghunus mata  pandang
Karat terlepas kilauan asahan memangkas segumpalan awan hitam
Terpecah awan nan hitam itu…mencerah
Garis kisi itu begitu tipisnya
Memfokus pada jelujur titik

Kian pandang jauh menyesak melega
Mengatur derap langkah itu…
Bukan kata siapa
Ranah apa yang terjalani yang kau pilih
Pun terbaik untuk dijalani
Kepakan menyeluruh tanpa paksa
Karena…ranah yang dijalani itu menyenangkan untukmu
Begitu?

Pun tak koyak oleh gesekan
Jalani dan sematkan kebaikan kemanfaatan semua

Diam…
Meletup…
Senyum simpul itu pakailah dalam balutmu

Menguas membentuk tanpa kepura-puraan
Sukma itu memancar dalam derap langkah
Pun laku tutur bukan sebatas siulan saja

Mengalur teratur bentukan tak hanya waktu singkat
Bentukan itu beralur melewati termin waktu
Mengulas kisah aku…kamu…kita…itu tak hanya sekedar  kata tertulis
Mengerti?
Ataukah tak cukup sekedar itu…

Gugusan bintang itu terlihat cantik
Pun secantik bulan
Menguak menerjal  langit nan tinggi
Angkasa itu memukau mata…tanpa sekejap berkedip
Pukauan itu laksana bak tak terungkap

Kian…
Membubuh jelujur perjalanan hidup
Karena…banyak hal tertapak
Perjalan itu terantuk belum berakhir
Segi ruang terisi dengan balut simpul balance
Tanpa apa?

Polesan ini apa adanya…tanpa solekan polesan sandiwara
Karena siapa?

                                                                                    Journey